MAKALAH : Operasi Hitung Campuran


MAKALAH
OPERASI HITUNG CAMPURAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah “Pembelajaran Matematika Kelas Rendah”
Dosen Pengampu :Yeni Dwi Kurino, M.Pd.


DisusunOleh :
Ayu Rahmawati                                  (18.22.1.00..)
Annisa Nahda Kamila                        (18.22.1.00.. )
Mela Sri Apela                                    (18.22.1.00..)
     Kelas: 3A
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2019/2020





KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Operasi Hitung Campuran” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.



Majalengka,  Desember 2019


Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………….............……………. i
DAFTAR ISI ……....……………………………………….............………….. ii
BAB I : PENDAHULUAN                                   
A.    Latar Belakang Masalah ………………….............……............…….............… 1
B.     Rumusan Masalah ……………………….…………...…..........……............…. 1
C.     Tujuan ………………………….…………………..……..........…............……. 1
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Operasi Hitung Campuran ..................................................................................... 3
1.        Operasi Penjumlahan .......................................................................... 3
2.        Operasi Pengurangan .......................................................................... 4
3.        Operasi Perkalian ................................................................................ 4
4.        Operasi Pembagian ............................................................................. 5
B.     Cara Mengerjakan Operasi Hitung Campuran ....................................................... 5
C.     Media Operasi Hitung Campuran .......................................................................... 7
BAB III : PENUTUP
A.    Simpulan ……….……………………….…………………..........…................ 11
B.     Saran ……………………………...…………………………………............... 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………............………. iii

 





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam pembelajaran matematika dikelas rendah, terdapat materi yang mempelajari tentang pengenalan operasi berhitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). Pengenalan operasi hitung matematika dapat diterapkan pada siswa kelas 1 SD dengan menyesuaikan materi yang diberikan, yaitu penjumlahan dan pengurangan. Sedangkan materi perkalian dan pembagian dapat diterapkan ketika berada dikelas 2 SD.
Pada proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung, terkadang ada sebagian anak yang sulit untuk memahami dan mengerti bagaimana cara pengoprasian hitungan. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam penyampaian materi, guru tidak menyertakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga anak sedikit mengalami kesulitan untuk mengoprasikan suatu bilangan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis akan membahas tentang bagaimana cara menyampaikan materi oprasi berhitung campuran menggunakan media pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1.      Apa pengertian dari operasi berhitung ?
2.      Bagaimana cara mengerjakan operasi hitung campuran ?
3.      Media apa yang akan digunakan dalam mengajarkan operasi berhitung ?
C.    Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1.      Mengetahui pengetian dari operasi berhitung
2.      Mengetahui bagaimana cara mengerjankan operasi hitng campuran
3.      Mengetahui media apa yang sesuai dalam mengajarkan operasi berhitung pada anak.




























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Operasi Hitung Campuran
Operasi hitung campuran adalah operasi yang dapat dikenakan kepada bilangan-bilangan cacah yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Bilangan cacah merupakan himpunan bilangan yang dimulai dari angka 0 (nol) dan bilangan ini selalu bertambah satu dari bilangan sebelumnya, atau bisa juga disebut himpunan bilangan bulat yang bukan negatif, dan bilangan cacah juga bisa diartikan sebagai himpunan bilangan asli yang ditambah dengan angka nol. Contohnya : {0,1,2,3,4,5,6,7,8,.....}
Dalam operasi hitung campuran, terdapat 4 komponen dalam pengoperasiannya, yaitu operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian dan operasi pembagian.
1.        Operasi Penjumlahan
Penjumlahan merupakan kegiatan menggabungkan atau menyatukan dua bilangan hingga diperoleh bilangan ketiga sebagai hasil hitung. Penjumlahan dalam matematika dilambangkan dengan tanda “+” yang dibaca “ditambah”.
Sri Subarinah (2006) memberikan contoh jika kelompok A beranggota 2 anak lalu digabungkan dengan kelompok B yang beranggotakan 3 anak, maka diperoleh kelompok baru yang banyak anggotanya ada 5 anak. Contoh tersebut jika dituliskan dalam bentuk matematika yaitu 2+3=5.
Operasi penjumlahan dapat dikelompokan menjadi 2 macam, yaitu penjumlahan dasar dan pemjumlahan lanjut.
a.              Penjumlahan dasar merupakan penggabungan dua kumpulan benda menjadi satu kumpulan benda. Penjumlahan dasar disampaikan melalui tahapan konkrit (enactive), semi konkrit (econic) dan diakhiri tahap abstrak (symbolic).
b.             Penjumlahan lanjut merupakan penjumlahan ynag hasilnya dicari menggunakan teknik-teknik. Penjumlahan lanjut diawali dengan menyimpan dua bilangan hingga dua angka dengan cara bersusun tanpa teknik menyimpan.
2.        Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan merupakan lawan atau kebalikan dari operasi penjumlahan. Jika pada operasi penjumlahan dilakukan penggabungan dua kelompok (himpunan), maka pada operasi pengurangan dilakukan pengambilan kelompok baru, yaitu pembentukan kelompok baru. Pengurangan dilambangkan dengan tanda “-“ yang dibaca “dikurangi”.
Misalkan dari kelompok A yang beranggotakan 6 orang akan dibentuk kelompok baru yang terdiri dari 2 orang, maka banyaknya anggota kelompok A yang tertinggal hanya 4 orang. Jika dituliskan dalam bentuk matematika yaitu 6 - 2 = 4.
Operasi pengurangan juga dapat dikenalkan denagn selisih banyaknya anggota dua kelompok. misalnya kelompok 6 beranggotakan 6 orang dan kelompok B beranggotakan 2 orang. Setiap anggota kelompok A dipasnagkan dengan kelompok B, maka akan terdapat 4 anggota kelompok A ynag tidak berpasangan dengan kelompok B. Hal ini juga menunjukan operasi pengurangan 6 – 2 = 4.
3.        Operasi Perkalian
Operasi perkalian dilambangkan dengan tanda “x” yang dibaca “dikali”. Operasi perkalian pada bilangan cacah diartikan sebagai penjumlahan berulang. Siswa harus dapat paham dan terampil melakaukan operasi penjumlahan untuk dapat memahami konsep perkalian.
Perkalian a x b diartikan sebagai penjumlahan bilangan b sebangak a kali, jika a x b = b+b+....+b
                        Contohnya :    3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15
                                                2 x 4 = 4 + 4 = 8
4.        Operasi Pembagian
Operasi pembagian dilambangkan dengan tanda “:” yang dibaca “dibagi”. Operasi pembagian adalah lawan dari operasi perkalian, sehingga a : b = c, artinya dengan a = b x c, dengan demikian a : b = ....., artinya kita mencari bilangan cacah yang dikalikan dengan b hasilnya dengan a.
Pembagian dapat diartikan sebagai pengurangan berulang. Pembagian a : b = c, artinya a-b-b-b-b = 0. Sehingga 6 : 3 = ......, artimya mencari bilangan yang merupakan banyaknya penguranngan 6 oleh 3 sehingga dihasilkan 0. Karena 6 – 3 = 0, maka pembagian 6 0leh 3 adalah 2, dimana 2 menunjujan banyaknya pengurangan dengan angka 3. Jadi hasil pembagiannya 6 : 3 = 2.

B.     Cara mengrjakan Operasi Hitung Campuran
Dalam mengerjakan operasi hitung campuran, terdapat beberapa aturan dasar yang harus diikuti dalam memulai untuk menghitung bilangan campuran, dintaranya : (1) operasi yang berada dalam kurung dikerjakan terlebih dahulu, (2) dahulukan bilangan berpangkat (3) dahulukan pemrkalian dan pembagian sebelum penjumlahan dan pengurangan (4) jika ada perkalian dan pembagian tanpa tanda kurung, kerjakan berurutan dari kiri ke kanan (5) jika ada penjumlahan dan pengurangan tanpa tanda kurung, kerjakan berurutan dari kiri ke kanan.
1.      Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi bilangan penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah oprasi hitung yang beerada di depan.
Contohnya :
a.       5 + 3 – 4 =....... (5 + 3 dikerjakan terlebih dahulu, baru    kemudian hasilnya di kurangi 4). Jadi hasilnya 8 – 4 = 4.
b.      9 – 7 + 3 = ..... (9 – 7 dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian hasilnya dtiambah 3). Jadi hasilnya 2 + 3 = 5.
2.      Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah operasi hitung yang berada di depan.
Contohnya :
a.       10 x 5 : 2 = ....... (10 x 5 dikerjakan terlebih dahulu, baru hasilnya dibagi 2). Jadi hasilnya 50 : 2 = 25
b.      10 : 5 x 2 = ........... ( 10 : 5 dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian hasilnya dikalikan 2 ). Jadi hasilnya 2 x 2 = 4.
3.      Apabila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adlah perkalian atau pembagian terlebih dahulu. Kalau perkalian dan atau pembagian sudah dikerjakan, otomatis tingga penjumlahan dan atau pengurangan yang akan  kita kerjakan, bila masih ada keduanya (penjumlahan dan pengurangan), maka selanjutnya ikuti aturan nomor 1.
Contohnya :
a.       5 + 6 x 7 – 8 : 4 = ..... (6 x 7 dan 8 : 4 dikerjakan terlebih dahulu). Jadi hasilnya 5 + 42 – 2 = ..... (5 + 42 dikerjakan terlebih dahulu, baru kemudian dikurangi 2 ). Jadi hasilnya 47 – 2 = 45.
4.      Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi pangkat dan atau akar pangkat, maka pangkat dan atau akar pangkat harus dikerjakan terlebih dahulu
Contohnya :
1 + 2 x 23 – 6 √4 = .... (23 dan √4 dikerjakan terlebih dahulu)
23 = 8 dan √4 = 2
Sehingga :
1 + 2 x 23 – 6 √4 = ....
Menjadi :
1 + 2 x 8 – 6 : 2 = ....... (proses penegrjaannya mengguna-kan aturan yang ketiga)
5.      Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi hitung yang berada dalam tanda kurung, maka yang dihitung terlebih dahulu adalah yang berada dalam tanda kurung, dan penegrjaan selanjutnya mengikuti aturan pada nomor 1,2,3,dan 4
Contohnya :
            4 x (6 + 4) : 2 x (25 – 5) + 6 = .......
            ( didalma kurung terlebih dahulu yang dikerjakan)
            Jadi seperti ini :
            4 x 10 : 2 x 20 + 6 = ....... 
(4 x 10 dikerjakan terlebih dahulu)
Jadi seperti ini :
40 : 2 x 20 + 6 = ....... 
(40 : 2 dikerjakan terlebih dahulu)
Jadi seperti ini :
20 x 20 + 6 = ....... 
(20 x 20 dikerjakan terlebih dahulu)
Jadi seperti ini :
400 + 6 = 406

C.     Media Pembelajaran Operasi Berhitung Campuran
Dalam mengajarkan materi oiperasi hitung campuran, dibutuhkan media pemebelajaran agar siswa mampu mengetahui dan memahami bagaimana cara mengoprasikan hitungaan campuran. Dibawah ini beberapa media yang bisa digunakan dalam mengajarkan pembelajaran operasi berhitung campuran.
1.             Alat Peraga Kantung Nilai Tempat.
Alat peraga ini digunakan dalam operasi hitung penjumlahan.
a.         Siapkan alat peraga kantung nilai tempat yang sudah disediakan.

Ratusan
Puluhan
Satuan
Nilai
I
III

Nilai

IIIIIIIII

Hasil
II
II


b.        Pada alat ini terdapat tiga bagian yaitu tempat ratusan, tempat puluhan dan  tempat satuan.
c.         Siapkan sedotan berwarna sebagai turus/batang cuisenaire. Sepakati misalnya untuk satuan sedotan berwarna kuning, untuk puluhan sedotan berwarna hijau dan untuk ratusan sedotan berwarna merah.
d.        Sebelum menggunakannya, beri penjelasan dari angka 7 pada bilangan 267 atau pada angka 5 pada bilangan 152. Apakah termasuk ratusan, puluhan atau satuan.
e.         Untuk mengoprasikannya apabila batang satuan  berwarna kuning lebih dari sepuluh, maka satuan yang sepuluh diganti dengan satu batang warna hijau dan disimpan pada kantong puluhan. Dan apabila batang puluhan berwarna hijau lebih dari sepuluh, maka sepuluh batang puluhan warna hijau diganti dengan satu batang ratusan berwarna merah. Hasilnya ada pada baris ke 3.
f.         Coba jumlahkan bilangan – bilangan berikut ini :
·         213 + 234 =
·         52 + 34 =
·         57 + 69  =
2.      Papan Bergambar
Media ini bisa digunakan dalam operasi pengurangan dan penjumlahan.
a.       Siapkan alat dan bahan yang sudah disediakan : karton berwarna, gunting dan lem/perekat.
b.      Buatlah papan bergambar dari kertas karton yang ada (warna sesuai pilihan) dengan ukuran 40 cm x 40 cm.
c.       Buatlah gambar-gambar yang sesuai pilihan kalian dari kertas karton yang sudah disediakan dengan banyak pilihan warna.
d.      Gunakan gambar-gambar untuk melakukan operasi pengurangan.
e.       Contohnya 6 – 2. Misalkan dibuat gambar bintang dengan warna merah.
f.       Tempelkan 6 buah bintang pada papan bergambar.
g.      Selanjutnya karena operasi pengurangan, ambil kembali 2 buah bintang yang sudah ditempel tadi.
h.      Hitunglah jumlah sisa bintang yang ada pada papan bergambar. Ada berapakah sisa bintang yang ada ?
i.        Sisa bintang adalah hasil dari operasi 6 – 2 adalah 4
j.        Coba gunakan alat peraga untuk menghitung bilangan-bilangan berikut ini .
·         7 – 5 = .....
·         12 – 6 = ......
·         18 – 11 = ....
3.      Loncat Katak
Media ini digunakan dalam operasi perkalian.
a.       Pastiakn posisi katak pada titik nol menghadap ke kanan pada kayu garis bilangan
b.      Katak menghadap arah kanan menunjukan bilangan positif
c.       Melompatlah sesuai dengan bilangan pertama yang telah ditentukan
d.      Ulangilah lompatan sebannyak bilangan yang kedua.
e.       Dengan demikian kalian sudah mampu mengalikan bilangan pertama dengan bilangan kedua.
f.       Coba gunakan alat peraga untuk menjumlahkan angka-angka berikut ini.
·         3 x 1 = .....
·         2 x 3 = .....
·         5 x 4 = .....
·         6 x 2 = .......
·         4 x 3 = .......
4.      Himpunan Benda
Alat peraga ini digunakan untuk operasi pembagian.
a.       Operasi bilanag 12 : 3 dapat disepakati bahwa angka 12 sebagai bilangan pertama dan angka 3 sebagai bilangan kedua.
b.      Siapkan batu yang sudah diberi warna dan toples kecil yang sudah disediakan
c.       Kumpulkan batu sebanyak bilangan pertama dan toples sebanyak bilanagn kedua.
d.      Bagikan batu secara beraturan satu persatu kepada setiap toples yang ada.
e.       Lalu hituinglah berapa jumlah batu yang ada pada masing masing toples.
f.       Dengan demikian jumlah batu pada masing-masing toples merupakan hasil dari pembagian 12 : 3.
g.      Coba gunakan alat peraga untuk menghitung bilangan-bilangan berikut ini.
·         10 : 2 = .....
·         15 : 5 = ......
·         20 : 4 = .......







BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Operasi hitung campuran adalah operasi yang dapat dikenakan kepada bilangan-bilangan cacah yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dalam mengerjakan operasi hitung campuran, terdapat beberapa aturan dasar yang harus diikuti dalam memulai untuk menghitung bilangan campuran, dintaranya : (1) operasi yang berada dalam kurung dikerjakan terlebih dahulu, (2) dahulukan bilangan berpangkat (3) dahulukan pemrkalian dan pembagian sebelum penjumlahan dan pengurangan (4) jika ada perkalian dan pembagian tanpa tanda kurung, kerjakan berurutan dari kiri ke kanan (5) jika ada penjumlahan dan pengurangan tanpa tanda kurung, kerjakan berurutan dari kiri ke kanan.
Media yang bisa digunakan dalam pembelajaran operasi hitung campuran diantaranya : alat peraga kantung nilai tempat, papan bergambar, loncat katak, dan himpunan benda.
B.     Saran
Seorang guru harus kreatif dalam pembuatan alat peraga untuk pembelajaran operasi berhitung campuran, agar peserta didik mampu memahami dan mengetahui bagaimana cara menngoprasikan hitungan campuran.






DAFTAR PUSTAKA

Suripto, dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas II. Jakarta: Erlangga.





Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH : Pendidikan sebagi Ilmu dan Seni

Pengertian Larutan Asam, Basa, dan Garam

sejarah, bunyi, dan uraian islah tsamaniyah