Makalah Keterampilan Mengajar


MAKALAH
KETERAMPILAN MENGAJAR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu :Devi Afriyuni Yonanda, M.Pd.

Disusun Oleh :
ü  Ani Nurani Andrasari             (18.22.1.00..)
ü  Ayu Rahmawati                      (18.22.1.00..)
ü  Resa Nasriani                          (18.22.1.00..)
ü  Eka Widiyanti                         (18.22.1.00..)
Kelas 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keterampilan Mengajar” tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang kami miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih.




Majalengka,  Desember 2019


Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………...........………………. i
DAFTAR ISI ……....……………………………………………...........………….. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah …………………………………..…….............… 1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………...………............…. 1
C.     Tujuan ………………………………………………..……….............…… 2
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Definisi Keterampilan Mengajar .................................................................... 2
B.     Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran………………………........ 2
C.     Ketreampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil……………............... 5
D.    Keterampilan Mengelola Kelas…………………........................................... 6
E.     Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Peorangan ............................ 10
BAB III : PENUTUP
A.    Simpulan ……….………………………………………………................ 17
B.     Saran ……………………………………………………………............... 17
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………............………. iii
Lampiaran – lampiaran
                                                                             


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami suatu perubahan dan peningkatan. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor penujangang, misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai disetiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja guru. Guru yang professional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Dalam mengajar diperlukan keterampilan – keterampilan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar yang efektif.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas mengenai macam-macam keterampilan mengajar yang bertujuan agar guru diharapkan mampu memahami dan memiliki kemampuan untuk menerapkan keterampilan dasar menjagar tesebut secara utuh dan terintegrasi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1.         Apa definisi dari keterampilan mengajar ?
2.         Apa saja macam-macam dari keterampilan mengajar ?
C.    Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari makalah ini yaitu :
1.        Untuk memaparkan definisi dari keterampilan mengajar.
2.        Untuk memaparkan macam-macam dari keterampilan mengajar.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Keterampilan mengajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas, sedangkan mengajar adalah melatih. Menurut DeQueliy dan Gazali dalam (Slameto, 2010: 30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka keterampilan mengajar merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru atau pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran. Seorang pendidik ketika menyapaikan materi harus bisa mengajarkan kepada peserta didik secara efektif, efisien dan profesional. Guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik.
B.     Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran
1.      Membuka Pembelajaran
a.       Pengertian
Membuka Pembelajaran(set induction) adalah usaha yang dilakukan oleh guru/instruktur pada saat mengawali pembelajaran dalam rangka menciptakan kondisi bagi pendidik agar fisik, mental, perhatian, motivasi terpusat dan bangkit untuk melakukan aktivitas pembelajaran.
Keterampilan membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi murid agar minat dan perhatiannya terpusat pada apa yang akan di pelajarinya. Dengan demikian usaha tersebut akan memberikan efek yang positif bagi kegiatan. Dengan kata lain, kegiatan yang dilakukan oleh guru dimaksudkan untuk menciptakan suasana mental siswa agar terpusat pada hal-hal yang di pelajarinya.
Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan guru pada awal jam pelajaran, tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian siswa, memberi acuan, dan membuat kaitan antara materi pelajaeran yang telah dikuasai oleh siswa dengan bahan yang akan dipelajarinya.
b.      Tujuan
Tujuan dari kegiatan membuka ialah untuk:
1)      Menciptakan kondisi siap belajar bagi sasaran didik.
2)      Membantu siswa mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat membayangkan pelajaran yang akan dipelajarinya.
3)      Menimbulkan minat dan perhatian siswa pada apa yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar.
4)      Membantu siswa agar mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
5)      Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dikenalnya.
c.       Aspek Kegiatan
1)      Menyiapkan fisik dan mental;
2)      Menarik perhatian;
3)      Membangkitkan motivasi;
4)      Memberi acuan tentang kegiatan pembelajaran.
d.      Komponen- komponen dalam keterampilan membuka pelajaran, yaitu:
1)      Menarik perhatian siswa, diantaranya dengan cara:
a)      Melakukan variasi dalam mengajar.
b)      Menggunakan alat bantu dalam mengajar.
c)      Melakukan variasi dalam pola interaksi.
2)      Memotivasi siswa, diantaranya dengan cara:
a)      Menimbulkan kegiatan dan keantusiasan.
b)      Menuimbulkan rasa ingin tahu.
c)      Mengemukakan ide yang bertentangan.
d)     Memperhatikan minat siswa.
3)      Memberi acuan, dengan cara:
a)      Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
b)      Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
c)      Menyarankan langkah-langkah yang harus ditempuh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d)     Membuat kaitan, diantaranya dengan cara menghubungkan minat, pengalaman, dan hal-hal yang dikenal oleh siswa ketika guru melakukan kegiatan pembelajaran.
2.      Menutup Pembelajaran.
a.       Pengertian
Menutup pembelajaran (clouser) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru/instruktur untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
b.      Tujuan
Tujuan dari kegiatan menutup ini pembelajaran adalah:
1)      Memberi gambaran menyeluruh tentang pengalaman pembelajaran dan hasil belajar.
2)      Mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran.
3)      Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam membelajarkan pada siswa.
4)      Membantu siswa agar mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal yang baru saja dipelajarinya.
c.       Aspek Kegiatan
1)      Meninjau kembali atau mengonsolidasikan hal-hal pokok;
2)      Merangkum
3)      Mengevaluasi melakukan tindak lanjut.
d.      Komponen-komponen menutup pelajaran, yaitu:
1)      Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran atau membuat ringkasan.
2)      Mengevaluasi, dengan cara:
a)      Mendemonstrasikan keterampilan.
b)      Mengaplikasikan ide baru.
c)      Mengekspresikan pendapat siswa sendiri.
d)     Memberi soal soal lisan maupun tulisan.
e)      Mengadakan pengayaan, tugas mandiri, maupun tugas terstruktur.
3.      Prinsip-prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran, yaitu:
1.      Bermakna
Usaha untuk menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa harus sesuai dengan isi dan tujuan pelajaran. Cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran hendaknya dihindarkan.
2.      Berurutan dan Berkesinambungan
Kegiatan ini dilakukan oleh guru dalam memperkenalkan/merangkum kembali pelajaran sebagai bagian dari kesatuan yang utuh. Perwujudan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini memerlukan adanya satu susunan bahan pelajaran yang tepat, sesuai dengan minat siswa, ada kaitan logis antara satu bagian dengan lainnya, sehingga dapat disusun rantai kognisi yang jelas dan tepat.


C.    Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
1.      Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses percakapan yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan, memecahkan masalah. Jadi, pengertian keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan diskusi kelompok kecil dengan efektif.
2.      Tujuan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu:
a.       Siswa dapat memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau masalah yang harus dipecahkan oleh siswa.
b.      Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir dan berkomunikasi.
c.       Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
3.      Komponen-komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu:
a.       Memusatkan keterampilan siswa pada tujuam dan topic diskusi.
b.      Memperjelas masalah maupum usulan atau pendapat.
c.       Meningkatkan ususlan siswa.
d.      Menyebarluaskan kesempatan berpartisipasi.
e.       Menutup diskusi.
4.      Prinsip-prinsip keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, yaitu:
a.       Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”. Hal ini ditandai dengan adanya keantusiasan berpartisipasi, kehangatan berhubungan antar pribadi, kesediaan menerima, dan mengenal lebih jauh topic diskusi, dan menghargai pendapat orang lain. Dengan demikian semua anggota kelompok mempunyai keinginan untuk mengenal dan dihargai, dapat merasa aman, dan bebas mengemukakan pendapat.

b.      Perlu perencanaan dan persiapan yang matang, meliputi:
1)      Topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, minat, dan kemampuan siswa.
2)      Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks, bukan jawaban tunggal.
3)      Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topic tersebut agar para siswa memiliki latar belakang pengetahuan yang sama.
4)      Guru harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai motivator sehingga mampu memberikan penjelasan dan mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi siswa.

D.    Keterampilan Mengelola Kelas
1.      Pengertian
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan yang digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran guna untuk mengkondisikan belajar siswa dengan harapan supaya terjadi suatu kondisi kelas yang kondusif, memaksimalkan sarana dan prasarana ,menjaga keterlibatan siswa menciftakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal dan rasa nyaman dalam proses belajar mengajar.
2.      Tujuan peneglolaan kelas
a.       Tujuan umum : menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
b.      Tujuan khusus: mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar,menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan. 
c.       Keterampilan mengelola kelas yang baik
·         Menciptakan situasi yang memungkinkan anak untuk belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran.
·         Siswa belajar dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi uang merangsang untuk belajar.  
3.      Hal yang harus diperhatikan seorang pendidik dalam mengelola kelas:
a.       Kehangatan dan keantusiasan, Merupakan hal yang harus dilakukan dalam menciptakan iklim belajar iklim kondusif dan menyenangkan. Hal ini harus diberikan seorang pendidik kepada setiap peserta didiknya.
b.      Seorang pendidik harus melakukan variasi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan, seperti selalu bervariasi menggunakan metode, strategi dan media pembelajaran. Hal ini sangat berguna dalam mengelola kelas, khususnya untuk membangkitkan  minat dan motivasi belajar siswa.
c.       Penggunaan kata-kata, tindakan atau bahan yang menantang akan meningkatkan gairah belajar peserta didik, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya tingkah yang menyimpang ketika proses belajar mengajar.
d.      Pendidik diawal kegiatan pembelajaran hendaknya menekankan kepada peserta didik hal-hal yang positif dan menghindari terjadinya pemusatan perhatian peserta didik pada hal-hal negative. Cara guru memelihara suasana positif antara lain dengan memberkan aksentuasi terhadap tingkah laku peserta didik yang yang positif dan menghindari ocehan, celaan atay tingakh laku yang kurang wajar serta memberikan penguatan terhadap tingkah laku pesaerta didik yang positif.
e.       Menanamkan sikap disiplin kepada setiap peserta didik dengan selalu mendorong dan membiasakan setiap peserta didik melaksanakan disiplin. Dengan menanamkan disiplin kepada setiap peserta didik maka keadaan kelas dapat dikelola dengan baik oleh guru dan proses belajar mengajar bisa berjalan optimal.

4.      Strategi dalam mengelola kelas:
a.       Mengelola kelas itu seni dan keterampilan
Seni mengelola kelas meliputi cara dan gaya guru berbicara sanat mengajartermasuk didalamnya gerak-gerik anggota tubuh yang akan menarik perhatian siswa saat menerima pelajaran. Intonasi dan anda sewaktu berbicara sangat menentukan kejelasan materi yang disampaikan guru.
b.      Mengelola kelas itu memerlukan perencanaan guru itu disainer pembelajaran
Memang pembelajaran itu sudah dirangcang sebelumnya. Rancanagn itu berupa persiapan tertulis sebagai panduan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru sudah memperkirakan segala kemungkinan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
c.       Mengelola kelas adalah mengatasi masalah belajar
Guru sebagai pelaksana pembelajaran perlu memusatkan segenap perhatiannya kepada prses pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu bentuk perhatian guru adalah persiapan pembelajaran yang matang , baik secara administrasif maupun sikap mental guru.

5.      Menciptakan suasana kelas supaya lebih ‘fun’
Suasana kelas yang menyenangkan, sangat memengaruhi dinamika proses belajar mengajar.  Para siswa jaman now pun perlu distimuluas  agar kegairahan dan situasi pengajaran ini bisa berefektif positif kepada mereka. Beberapa langkah ini, bisa menjadi pemicunya.

a.       Ice breaking
Untuk dapat mengelola kelas guru harus kreatif membuat ice breaking, dengan adanya ice breaking siswa akan lebih mudah dikondisikan dan tidak cepat mudah merasa bosan dalam belajar.
b.      Buatlah perencanaan pembelajaran
Seorang guru wajib membuat perencanaan pembelajaran, denganadanya oerencanaan guru sudah memiliki banyangan apas aja pembelajaran yang akan disampaikan hari ini, dan dapat memperkirakan kira-kira apa saja masalah yang aka terjadi didalam kelas.
c.       Persiapkan kondisi ruangan kelas yang nyaman
Kelas yang nayaman akan lebih mudah untuk dikondidikan, guru dapat memulai dengan menata tempat duduk agar pembelajaran lebih efektif. Serta tidak lupa memperhatikan kebersihan kelas.
d.      Buat kesepakatan peraturan dengan siswa
Kesepakatan peaturana kan lebih mendidiplinkan siswa saat belajar. Cobalah untuk membuat reward dan punishment.
6.      Proses pembelajaran PAKEM
Menurut budimasyah,dkk (2010). PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
a.       Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa  sehingga peserta didik aktif mengajukam pertanyaan, mengemukaan gagasan, mencari data dan informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah.
b.      Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memengaruhi tingkat kemampuan siswa.
c.       Efektif yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
d.      Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memuasatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
PAKEM adalah suatu pembelajaran dimana terjadi hubungan yang komunikatif antar semua komponen pembelajaran yang mampu menanggapi suatu permasalahan  yang terjadi serta mampu mencurahkan perhatiannya untuk belajar secara optimal.
Menurut UNESCO dalam dasim budimansyah, dkk (2010) memaparkan empat pilat,yakni :
a.       Learning to know
Belajar dimaknai sebagai upaya hanya untuk sebatas mengetahui. Belajar ini termasuk dalam kategori  sebagai belajar pada tingkat yang rendah yakni belajar yang lebuh menekankan  pada ranah kognitif.
b.      Learning to do
Belajar dimaknai sebagai upaya untuk membuat peserta didik  bukan hanya mengetahui, tetapi lebih kepada dapat melakukan  atau mengerjakan kegiatan tertentu. Pokus pembelajaran pada pilar ini lebih mempokuskan pada ranah psikomotorik.
c.       Learning to be
Belajar dimaknai sebagai upaya untuk menjadikan peserta didik sebagai dirinya sendiri. Belajar pada konstek ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan minat bakatnya atau tipe-tipe kecerdasaanya (typesof intelligence)
d.      Learning how to live together
Memaknai belajar upaya agar peserta didik dapat hidup bersama dengan sesamanya secara damai.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksaan pembelajaran PAKEM:
a.       Memahami sifat yang dimiliki anak
b.      Mengenal anak secara perorangan
c.       Memanfaatkan prilaku anak dalam perorganisasian belajar
d.      Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
e.       Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

E.     Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
1.      Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas, sedangkan mengajar adalah melatih. Sedangkan menurut DeQueliy dan Gazali mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Berdasarkan pengertian tersebut, maka keterampilan mengajar guru merupakan seperangkat kemampuan ataukecakapan guru dalam melatih atau membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu. Muhidin (2011) menyatakan bahwa:
“secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas,yaitu berkisar antara 3-8 orang untuk kelompok kecil dan seorang untuk perorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.”
Pendapat serupa mengenai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dikemukakan oleh Djoeulie (2010) yang menyatakan bahwa :
“mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap peserta didik dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peseta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar yang disampaikan bias diserap dan diterima oleh peserta didik”
Berdasarkan penjelasan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar kelmpok kecil dan perorangan merupakan suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh guru untuk menciptakan suatu kegiatan belajar yang memiliki tujuan agar guru memberikan perhatian dan menjalin hubungan yang lebih akrab dengan peserta didik melalui kegiatan pembelajaran kelompok kecil dana atau perorangan.
2.      Peran Guru
Pembelajaran kelompok kecil dan peorangan, dalam hal ini guru memiliki peran sebagai berikut :
a.       Organisator dalam kegiatan belajar mengajar
Guru menentukan dan mengarahkan bagaimana cara siswa melakukan kegiatan, mengatur lingkungan belajar dan mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b.      Sumber informasi bagi siswa
Guru merupakan salah satu sumber informasi bagi siswa. Informasi tersebut bias berupa informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas, ataupun yang lainnya yang diperlukan siswa dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan.
c.       Pendorong siswa untuk belajar motivator
Guru harus mampu menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan.
d.      Pendiagnosa kesulitan siswa serta pemberian bantuan sesuai kebutuhan siswa
Guru harus mampu mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar, kelemahan mereka, kesulitan yang mereka hadapi dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan siswa.
e.       Penyediaan materi dalam kesempatan belajar bagi siswa
Guru bertugas menyediakan materi pelajaran yang akan dipelajari siswa dalamproses pengajaran kelompok kecil maupun perorangan.
f.       Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa
Guru sebagai peserta kegiatan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sepertisiswa berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari kesepakatan bersama seperti halnya para siswa.
3.      Tujuan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
a.       Keterampilan mengajar kelompok kecil
1)      Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui dinamika kelompok
2)      Memberi kesempatan memecahk masalah untuk berlatih memecahkan masalah dan cara hidup secararasional dan demokrasi
3)      Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap social dan semangat gotong royong.
b.      Keterampilan mengajar perorangan
1)      Memberikan rasa tanggungjawab yang lebih besar kepada siswa
2)      Mengembangkan daya kreatif dan sifat kepemimpinan pada siswa
3)      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih aktif
4.      Prinsip-prinsip keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
a.       Prinsip-prinsip keterampilan mengajar kelompok kecil, yaitu:
1)      Mengajar dialam kelompok kecil yang bercirikan :
a)      Memiliki keanggotaan yang jelas
b)      Memiliki tujuan bersama
c)      Ada tindakan bersama
d)     Ada interaksi dan komunikasi antar anggota
2)      Kualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positif, apabila syarat-syarat kelompok dipenuhi, yaitu :
a)      Terjadi hubungan yang akrab, erat dan kompak diantara sesama anggota
b)      Para anggota memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan keberanian yang kuat.
3)      Pedoman pelaksanaan
a)      Pembentukan kelompok
b)      Perencanaan tugas kelompok; tugas yang dimaksud bias besifat parallel ataupun komplementer
c)      Persiapan dan perencanaan; meliputi pengaturan tempat, ruangan, alat, sumber belajar, dan sebagainya.
4)      Pelaksanaan
a)      Pelajaran diawali dengan pertemuan klasikal, untuk memberikan informasi umum kepada semua siswa
b)      Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk melaksanakan tugas
c)      Guru melakukan supervisi dan mengikuti perkembangan proses pembelajaran dalam kelompok.
b.      Prinsip-prinsip keterampilan mengajar perorangan
1)      Guru perlu mengenal siswa secara pribadi, sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat
2)      Siswa bekerja bebas dengan bahan yang telah siap pakai, seperti: modul, atau bahan yang telah oleh guru sendiri
5.      Komponen-komponen Keterampilan
Komponen keterampilan yang digunakan dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan yaitu keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, dan keterampilan merencanakan kegiatan belajar mengajar.
a.       Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
Salah satu prinsip pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah terjadinya hubungan yang akrab dan sehat antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa. Keterampilan seperti ini bias dilakukan apabila guru memiliki keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara :
1)      Mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang dikemukakan siswa;
2)      Membantu anak didik dengan pendekatan verbal dan nonverbal
3)      Merespon secara positif pendapat siswa.
b.      Keteampilan mengorganisasi
Selama kegiatan kelompok kecil atau perorangan berlangsung, guru berperan sebagai organisator yang mengatur dan memonitori kegiatan dari awal hingga akhir. Dalam hal ini, guru memerlukan keterampilan sebagai berikut :
1)      Memberikan orientasi umum tentang tujuan dan tugas yang akan dilakukan
2)      Membentuk kelompok yang tepat
3)      Membagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
4)      Mengakhiri kegiatan dengan laporan hasil yang dicapai oleh siswa
c.       Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
Keterampilan ini memungkinkan guru membantu siswa untuk maju tanpa mengalami frustasi. Hal ini mampu tercapai apabila guru memiliki keterampilan sebagai berikut :
1)      Memberikan penguatan yang merupakan dorongan yang penting bagi siswa untuk maju
2)      Mengembangkan supevisi proses awal yakni sikap tanggap guru terhadap siswa baik individu maupun kelompok yang memungkinkan guru mengetahui apakah segala sesuatu berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
3)      Mengembangkan supervisi proses lanjut yang memusatkan perhatian pada penekanan dan pembeian bantuan ketika kegiatan berlangsung.
d.      Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
1)      Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran dan menstimulasi siswa untuk mencapai tujuan tersebut.
2)      Merencanakan kegiatan belajar bersama siswa yang mencakup kriteria keberhasilan, langkah-langkah kerja,waktu serta kondisi belajar.
3)      Bertindak dan berperan sebagai penasehat bagi siswa apabila diperlukan.
6.      Pola Penggnaan Pengajaran Kelompok Kecil dan Perorangan dalam Kelas
Ada empat pola pengorganisaian yang bervariasi dalam melakukan pengajaran kelompok kecil dan perorangan, antara lain :
a.       Kelas Besar -> kelompok kecil + Perorangan -> Kelas Besar
b.      Kelas Besar -> kelompok kecil + Kelompok Kecil -> Kelas Besar
c.       Kelas Besar -> Perorangan -> Kelompok Kecil -> Kelas Besar
d.      Kelas Besar -> Perorangan + Perorangan -> Kelas Besar
7.      Kelebihan dan Kelemahan dalam Mengajar Kelompok kecil dan Perorangan
a.       Kelebihan
1)      Dalam proses belajar ini memungkinkan penyerapan pada setiap siswa dapat lebih maksimal
2)      Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa. Jadi guru lebih mudah menemukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.
b.      Kelemahan
1)      Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa
2)      Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas
3)      Kurangnya jiwa social pada siswa.










BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Keterampilan mengajar merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru atau pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran. Keterampilan mengajar meliputi keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

B.     Saran
Guru diharapkan mampu menguasi beberapa keterampilan dasar dalam mengajar agar dapat mewujudkan kondisi belajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga hal tersebut mampu mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran.












DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhidin, Sambas. 2011. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Perorangan
Budimansyah, Dasim, dkk, 2010. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung: Genesindo.
Djamarah. Syaiful B. 2010. Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:Rineka Cipta.
Djoulie, Adie. 2010. Keterampilan MengajarKelompok Kecil.
Mutiara. 2019. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan. [Online]. Tersedia:
Saud. Udin S. 2012. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta, cv.
Supriadie. D danDarmawan. D. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.





Lampiran
Pertanyaan Presentasi Kelompok Ke-2
Pertanyaan :
Dengan cara apa yang akan kalian lakukan untuk mengatasi masalah belajar pada anak ? Berikan Contoh Kasus dan Cara Penanganannya ! (Tsaniya Farhatina – kelompok 2)
            Jawaban :
Masalah belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang dialami siswa sehingga dapat menghambat kelancaran proses belajar. Salah satu contoh kasusnya yaitu kekurangan motivasi dalam belajar. Cara penanganannya yaitu guru melakukan sosialisasi tentang motivasi yang diberikan bisa dalam bentuk ceramah singkat yang diberikan sebelum memulai proses pembelajaran. Selain itu, guru bersama guru mata pelajaran secara aktif  berdiskusi dalam rangka menciptakan motivasi sehingga siswa-siswanya tidak mengalami kekurangan motivasi. Guru bimbingan konseling juga memiliki peranan yang cukup besar dalam hal memotivasi siswa, guru secara berkelanjutan memberikan penyuluhan dan motivasi kepada siswa baik secara perorangan (individu) maupun secara kelompok.
            Pertananyaan :
Paparkan maksud dari keterampilan mengajar yang kalian pahami dan bagaimana pengaplikasian keterampilan mengajar yang akan kalian lakukan jika dalam kondisi peserta didik sulit untuk dikondisikan. Bagaimana cara kaliann menerapkan keterampilan mengajar yang menyenangkan ?(Tsaniya Farhatina – kelompok 4)


            Jawaban :
Salah satu keteramilan mengajar yang harus dikuasai seorang pendidik ialah keterampilan mengelola kelas yaitu kemampuanyang dimiliki seorang pendidik atau guru dalam proses pembelajaran guna mengkondisikan belajar siswa supaya terjadi suatu kondisi kelas yang kondusif, memaksimalkan sarana dan prasarana, serta menciptakan suasana belajar yang nyaman.
Sejalan dengan pernyataan diatas, untuk mengaplikasikannya guru harus melakukan variasi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan, seperti selalu variasi menggunakan metode, staregi dan media pembelajaran.Hal tersebut sangat berguna dalam keterampilan mengelola kelas untuk membangkitkan monat dan motivasi belajar siswa sehingga mampu meminimalisir keadaan tidak kondusif pada peserta didik, jika hal tersebut terbentuk maka itu merupakan titik awal keberhasilan pengajaran.
Salah satu cara yang akan diterapkan dakam keterampilan mengajar yang menyenangkan yaitu sesuai dengan salah satu keterampilan yang kami bahas yaitu menggunakan keterampilan kelompok kecil. Mengapa? Karena dalam prosesnya, siswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah bisa dengan menggunakan metode pengamatan langsung. Seperti contohnya jika kalian masih ingat soal UTS nomor1 mata kuliah strategi pendidikan, disan kalian akan merasakan bagaimana serunya mengerjakan tugas secara berkelompok melalui metode pengamatan secara langsung untuk memecahkan suatu permasalahan. Nah jadi itu alasan mengapa menggunakan keterampilan mengajar kelompok kecil supaya tercipta pembelajaran yang menyengangkan dan juga bermakna.


            Pertanyaan :
Menagapa kita sebagai calon guru diperlukan untuk memahami keterampilan dasar dalam mengajar ? Jelaskan ! (Syilvia Melinda Nirmalasari – Kelompok 3)
            Jawaban :
Perlu, karena kalau seorang guru tidak mempunyai suatu kemampuan apa-apa dalam megajar, guru tersebut akan melaukan apa dikelasnya. Enggak punya perencanaan, strategi yang akan digunakan , dan sebagainya. Saya sarankan, meskipun tidak semua keterampilan dikuasai, paling tidak guru tersebut mampu menguasai keterampilan membuka dan menutup pembelajaran.

            Sanggahan :
Ini perlu dan penting, kerena dengan memahami ketrampilan dasar ini kita lebih terukur dan terarah. Ini sebagai pondasi utama dalam proses pembelajaran dimulai. Dengan adanya ketrampilan dasar yang dimiliki guru (skil) kita bisa paham kemamouan yang dimiliki sampai mana, apakah itu cara kita mengatur kelas. Kondisi kelas ketika memulai pembelajaran, kita bisa tahu apa yang kita ajarkan dan lakukan. Kita sajikan untuk anak melalui ketrampilan dasar yang kita miliki. Mengajar mungkin bisa tapi jika di barengi dengan ketrampilan (skil) akan lebih baik lagi. Ada giru yang yang hanya bisa menjelaskan tetapi tidak bisa mengajar, da nada juga guru yang tidak bisa menjelaskan tetapi nisa mengajar. (Tsaniya Farhatina – kelompok 4)


Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH : Pendidikan sebagi Ilmu dan Seni

Pengertian Larutan Asam, Basa, dan Garam

sejarah, bunyi, dan uraian islah tsamaniyah